"Mr. Tonny, ada yang ingin bertemu dengan Anda."
Kalimat itulah yang menggantikan pembicaraan antara dia dan sang istri. Itulah yang mengundangnya untuk keluar dari ruang kerjanya, tentu saja dia tidak sendiri. Langkah kakinya tegas menyusuri ubin demi ubin yang memantulkan bayangan tubuh kekarnya diikuti oleh sepasang langkah kaki milik Rumi Nathalia.
Jujur saja setelah informasi yang dia dapat, dia tidak mengerti dan tidak bisa memahami dengan benar apa yang sebenarnya terjadi dan siapa yang sedang menunggu sang suami di ruang tunggu. Katanya dia adalah tamu yang penting, ingin segera menemui sang suami, tanpa mau dibantah dan disela.
Setelah pintu lift terbuka, barulah dia tahu siapa yang menunggu suaminya di sana. Seorang wanita cantik duduk ditemani dua pengawalnya. Wajahnya semakin familiar saja untuk Rumi.
Dia tidak senang dengan kehadirannya, itulah arti ekspresi wajah Rumi sekarang.