"Jangan mengacaukan," bisiknya pada Genta. "Aku benar-benar akan membuangmu." Masih dengan kalimat yang begitu lirih, berbisik pada pemuda yang ada di sisinya sekarang ini. "Diamlah jika tak tahu harus bagaimana." Dia menyenggol kaki Genta, berharap pemuda ini mau mengerti.
"Tentu saja, dia adalah suamiku. Aku harus mengenalnya dengan baik, itu sebabnya kita menikah." Rumi masih menanggapinya dengan begitu santai, tak terlalu mau banyak berpikiran yang macam-macam.
"Kamu menikah dengan dia karena cinta?" Genta terus saja mencecar. "Bukan karena paksaan?" Pandangan matanya punya harapan tersendiri untuk Rumi.
Gadis itu bisa melihatnya dengan jelas, melihat bagaimana Genta menaruh harapan tinggi pada dirinya sekarang.
"Genta ...." Darius yang ada di sisinya mencoba untuk mendiamkan pemuda di sisinya. Menyenggol ujung kaki dan lengannya sepertinya tidak mempan sekarang. Genta sudah terlalu jauh dan kokoh dalam pendiriannya.