"Aku ... menghawatirkan dirimu. Itu adalah hal yang aneh?"
Mr. Tonny hanya diam, seperti biasanya. Sikapnya memang sudah begitu. Tak bisa diubah lagi. Dia selalu saja dingin pada apapun. Meksipun begitu, dia memahami kekhawatiran milik Rumi sekarang.
"Jadi kau akan tetap diam tanpa menjelaskan apapun padaku?" tanyanya kemudian. Dia mencoba untuk memahami, tetapi tanpa penjelasan? Tentu saja bukan hal yang mudah.
"Cassia ...." Pria itu akhirnya mengerakkan tangannya, tak lagi dia lipat di belakang punggungnya. Dia sudah cukup tahu seberapa besar bentuk kekhawatiran milik gadis ini sekarang.