Petang, inilah saat yang tepat untuk mengistirahatkan diri dari penat setelah seharian penuh beraktivitas.
Sejak kepulangannya dari rumah sakit, Rumi mengunci dirinya di dalam kamar. Lebih tepatnya, dia tidak mengijinkan siapapun untuk masuk ke dalam. Dia bahkan tidak mau untuk makan malam, bertemu dengan orang-orang yang ada di luar sana, dirinya hanya ingin menyendiri sekarang.
Menyesal? Sedikit. Dia tidak pernah marah-marah sebesar itu sebelumnya. Apalagi pada orang yang jauh lebih tua darinya, meskipun itu adalah suaminya sendiri.
Larangan untuk siapapun tidak boleh masuk ke kamar pribadinya, tidak berlaku untuk Mr. Tonny Ayres. Jelas-jelas pria itu menerobos masuk ke dalam. Membuka pintu dan mengabaikan ekspresi wajah Rumi yang jelas-jelas terkejut dengan kehadirannya yang dipisah dibilang tiba-tiba. Setelah berpisah di rumah sakit siang tadi, pria ini tak ada kabarnya.
Rumi berpikir mungkin saja menyelesaikan urusannya, dia adalah si sibuk yang keras kepala.