"Siapa mereka?" Rumi menoleh. Ditatapnya wanita yang sedang merapikan sofa di sudut ruangan. Sekarang sikap manisnya hilang begitu saja. Rumi kembali pada kepribadiannya. Tak lagi harus bersikap sopan dan santun, ramah dan tamah. Dia bersikap seperti Rumi yang biasanya. Toh juga, Liodra tidak akan memprotes dirinya.
Rumi duduk di ujung ranjang, memandangi wajahnya sendiri dari pantulan cermin yang ada di depannya. "Padahal tidak ada yang aneh di atas wajahku. Kenapa mereka terus melihatku dengan tatapan seperti itu?" Dia bergumam pada dirinya sendiri. Memegangi sisi wajahnya beberapa kali, ada yang aneh atau tidak.
"Benar, tidak ada yang aneh. Jadi kenapa ...." Rumi menolah pada Liodra yang nampak santai. Tak goyah sebab kehadiran mereka. "Jadi kenapa mereka terus melihatku, seakan-akan iba padaku." Rumi mendesah panjang. "Ah, itu membuatku gila!"