"Inikah yang disebut sebagai sarang mafia?" Genta terus saja menyapu setiap bagian ruangan dengan menggunakan sepasang mata pekat miliknya. Jauh dari bayangannya. Ruangan ini mewah dan nyaman. Mirip hotel, seperti yang dikatakan oleh Darius padanya, tempat ini adalah bekas hotel dulunya.
"Aku banyak mencari nama tempat ini, terkenal sebagai Jilian's Hotel. Bukan Hawtorn," ucap Darius sembari meletakkan teh di depannya. Jamuan yang manis, untuk ukuran seorang mafia.
Tentu ini bukan ulahnya. Namun, ulah gadis yang berdiri di belakangnya sekarang. Seperti seorang pengawal, tetapi dia terlalu cantik dan anggun dengan gaun yang dia kenakan. Rumi Nathalia. Itulah nama yang dikenal oleh Darius dan Genta.
"Kakekku yang merebut tempat ini dengan usahanya. Jadi aku yang memiliki tempat ini." Pria itu menyombong sembari merentangkan tangannya. Tersenyum manis pada Darius, bukan ingin memikat. Namun, dia sedang menghina dengan caranya sendiri.