"Soal istri yang lain ..." Rumi melirih. "Kau tahu di mana mereka?"
"Kenapa tanya itu padaku? Mr. Tonny adalah suamimu sekarang, dia seharusnya jujur apa adanya jika kau bertanya demikian."
Kalimat itu menjadi pengganggu di dalam kepala Rumi. Suara Cathline terus saja berputar di dalam sana, membuat sebuah teka-teki yang sebenarnya begitu sederhana. Namun, untuk Rumi itu luar biasa. Seakan menggempur pertahanan di dalam hatinya untuk tetap berpikir baik pada Mr. Tonny. Sungguh, rasanya dia ingin berteriak-teriak, menuntaskan semua yang mengganggu di dalam benaknya.
"Kenapa berjalan sambil melamun?" Mr. Tonny yang datang dari lorong di sisi Rumi membuat gadis itu terkejut bukan main. Tak menyangka jika dia akan datang dengan cara seperti itu, padahal Rumi berniat untuk naik ke lantai atas dan menemui pria itu di sana. Mungkin sudah menunggu terlalu lama, begitulah kiranya yang ada di dalam hatinya.
"Kenapa kau berada di sana?" tanya Rumi tak berbasa-basi.