"Jangan melakukan itu lagi." Kalimat itu menghentikan segala aktivitas pria yang baru saja membantu Rumi untuk turun dari mobil. Bukan ditujukan untuk Mr. Tonny, melainkan untuk kepala anak buah yang melayaninya dengan baik hingga senja datang sekarang.
"Apanya, Nona Cassia?" Pria itu menjawab dengan ragu, menoleh pada Mr. Tonny yang baru saja keluar dari mobil.
Tak ada yang bersuara. Rumi tahu, semuanya dianggap benar dan normal sekarang. Namun, Tidka untuknya. "Lain kali jangan melakukan itu lagi." Dia mengulang. Semakin tidak mengerti dengan apa yang dimaksudkan oleh Rumi. "Menodongkan senjata api pada bocah kecil. Itu pasti membentuk trauma tersendiri untuknya nanti."
Ah, Rumi membahasnya.
"Itu hanya ...." Pria itu menoleh pada Mr. Tonny. Pria yang berdiri di sisi lain mengangguk. Seakan membuat kode isyarat agar dia tidak melawan Rumi sekarang. Cukup lelah, banyak hal yang terjadi hari ini. Hati gadis itu tak benar-benar mendapat bahagia yang nyata.