Matahari benar-benar tenggelam. Kini malam datang dengan sunyi yang terasa begitu kental. Morana datang, bukan di tempat yang tak pasti, dia mengunjungi sebuah ruangan, tempat Norrave berada.
Wanita itu tak mau lagi mengalah pada bajingan satu ini. Dia benar-benar menyebalkan.
Norrave duduk di atas sebuah kursi besar. Kedua tangan dan kakinya diikat menggunakan rantai. Takut jikalau hanya tali biasa, bajingan ini berhasil melepaskan dirinya. Inilah kehebatan seorang bandar narkoba yang sudah berada di level kelas kakap.
"Kau boleh berteriak, aku tidak membungkam mulutmu." Morana tersenyum miring. Berjalan dengan begitu tegas, tak ada banyak orang di ruangan ini. Hanya ada dirinya bersama dua anak buah yang menjaga pintu di luar sana. Sudah mirip penjaga pintu neraka, sedangkan Norrave adalah hamba yang sedang terkena hukuman.