"Nona Morana, Mr. Tonny ingin bertemu dengan Anda." Suara dari ambang pintu membuat fokus Morana teralih, perempuan itu tak lagi menatap apapun yang ada di depannya, tetapi mengarahkan pandangan mata tepat mengarah pada sumber suara.
"Katakan aku sedang mandi, berikan dia jamuan dan tunggu aku di ruang tamu!" Morana memberikan interupsi. Namun, tak ada suara yang menyahut. Hening tiba-tiba datang sesaat kemudian. Menyita fokus Morana yang semakin kokoh melihat ke arah ambang pintu.
"Andreo! Kau masih di sana?" Morana memanggil pria itu. Meksipun tak melihat wajahnya, tetapi Morana tahu dan hafal benar siapa yang baru saja mengganggu ketenangan mandinya sore ini.
Dia berdecak, entahlah. Morana tak peduli. Mungkin saja Andreo sudah pergi. Mengatakan pada Mr. Tonny bahwa dia harus menunggu sejenak sebab dia sibuk dengan dirinya sendiri.