Nyaman : adalah perasaan yang Rumi rasakan sekarang ini. Seseorang akhirnya mengajak dirinya untuk keluar dari dalam ruangan, menikmati pemandangan yang ada di luar jendela rumah sakit melalui kaca besar di sisi koridor. Semuanya benar-benar baru. Seakan Rumi baru saja terlahir kembali ke dunia.
"Siapa namamu?" tanya Rumi pada akhirnya. Dia tidak sedang berbicara seorang diri, tetapi bersama seorang wanita yang berdiri di sisinya. Ikut menatap jauh ke depan.
"Jase," ucapnya dengan nada ringan, tidak banyak menepatkan emosi di dalam kalimatnya. Tugas Jase hanya satu, menjaga Rumi agar tetap nyaman di dalam bangunan ini saat semuanya sedang sibuk. Tak terkecuali itu adalah Mr. Tonny sekalipun.
"Aku tidak terlalu bagus dalam berbahasa—"
"Pakai bahasa Indonesia formal saja, Nona. Aku bisa memahaminya." Jase menyahut. Memotong kalimat Rumi. Bukan tak sabar, tetapi ini lah cara Jase berbicara. Tegas, tanpa basa-basi.