Chapter 9 - Solusi

"Kenapa kau malah menyerang orangku? Apa yang sebenarnya kau inginkan?" Tanya Riveria sambil menatap Yudi.

Pemuda itu membalas sembari memberi jawaban.

"Tidak bisakah kita bicarakan ini dengan kepala dingin. Aku menawarkan kesepakatan, apakah kau ingin mendengarnya?" Ucap Yudi.

Riveria tidak bisa menebak apa yang dipikirkan oleh Pemuda yang telah menyelamatkan kaumnya itu. Karena itu dia mencoba untuk mencari tahu apa yang sebenarnya direncanakan olehnya.

"Kalau begitu, coba kau jelaskan kesepakatan yang kau miliki itu." Tanya Riveria.

"Aku ingin saja mengatakannya sekarang, tapi akan lebih baik kalau kita bicara dengan bermartabat. Dilihat dari penampilanmu, kau pasti mengerti apa yang aku maksud bukan?" Tanya Yudi.

Filvis memberikan bisikan pada Ratu Riveria.

"Aku tidak merasakan niat jahat darinya, sepertinya dia tidak akan berbohong. Tapi kita harus tetap berhati-hati."

"Kalau begitu, kau terus awasi pergerakannya selama kami berdiskusi." Balas Riveria.

"Baiklah, aku mengijinkan kau masuk untuk menjelaskan kesepakatan yang kau punya. Kala-"

"Aku menolak jika hanya diriku dan kau yang akan berdiskusi. Aku menginginkan tiga bawahanku dan perwakilan Bangsa Orc juga ikut dalam diskusi ini." Ucap Yudi.

"Ehhh!" Seru semua orang.

"Kau sudah menggigit lebih besar dari gigimu, apa kau hendak memperolok diriku." Balas Riveria kesal.

Raynare yang melihat tingkah Penguasa High Elf itu, segera menyampaikan apa yang ada di kepalanya.

"Apa yang sebenarnya kau pikirkan sih, Yudi!" Ucap Raynare dengan nada tinggi.

"Percayalah padaku." Balas Yudi dengan mantap.

"Tapi ini bukan rencana yang telah kau jelaskan."

"Sudahlah, tolong ikuti saja alurnya." Balas Yudi lagi

Raynare mendecih saat Yudi berkata seperti itu, pikirannya masih bingung dengan apa yang akan dilakukan oleh pemuda yang ada di depannya ini.

"Apa sebenarnya yang kau rencanakan,Yudi?" Batinnya.

Berlainan dengan Raynare, dua rekannya yang lain hanya diam. Meski begitu, rasa penasaran juga menghinggapi pikiran mereka saat Yudi menawarkan hal yang tidak sesuai dengan rencana yang dia buat sendiri.

"Aku tidak berniat memperolok siapapun, aku hanya mencoba menawarkan kesepakatan. Setidaknya berikan kesempatan untukku menyampaikannya." Ucap Yudi.

"Ratu tolong dengarkan permintaan dari pemuda ini. Setelah itu kau boleh putuskan apakah itu baik atau tidak untuk kepentingan Ras Kita." Ucap Lefiya membela Yudi.

"Kau membantuku?" Bisik Yudi.

"Aku merasa kalau apa yang akan kau sampaikan pada Ratu, akan membuat perubahan pada kebiasaan Ras Kami." Balas Lefiya.

Awalnya Riveria akan menolak tawaran Yudi, tapi setelah mendengar ucapan Lefiya. Dia menimbang kembali untuk mendengarkan kesepakatan yang dimiliki oleh Pemuda itu.

"Baiklah, kali ini aku akan membiarkan kau berbuat lancang. Semoga kesepakatan yang kau berikan sepadan dengan kelancangan yang kau buat." Ucapnya.

"Prajurit turunkan senjata dan buka gerbang, biarkan pemuda itu dan beberapa orangnya masuk." Perintahnya lagi.

"Baik!" Jawab para prajurit.

Pintu kayu yang sudah dipenuhi oleh ratusan anak panah dan hampir roboh itu pun turun. Yudi segera mendekati bangsa Orc yang sedikit sudah merasa tenang.

Saat Yudi mendekat beberapa Orc warrior ada yang langsung bersiaga, salah satu Orc besar dan memiliki aura yang kuat segera menghentikan aksi mereka.

"Turunkan senjata kalian, tidak pantas bagi ras kita mengangkat senjata pada orang yang telah menyelamatkan kita." Ucapnya.

"Apa maksud ucapanmu itu, Thrall. Menyelamatkan kita, jangan buatku tertawa. Dia telah membunuh Chieftain Gouli. Hal yang harus dia dapatkan adalah kematian. Haah!" Hardiknya sembari melayangkan senjata miliknya.

Orc bernama Thrall itu segera menghadang dengan Dual Hammer miliknya. Orc warrior itu segera terhempas ke belakang karena perbedaan kekuatan yang ada diantara mereka.

"Dia sudah membebaskan kita dari cengkraman Chief bodoh yang tidak bermoral. Kini kita bebas menentukan Takdir kita sendiri, itulah yang aku maksud." Ucapnya.

"Ouh, kau kau rupanya lebih cerdik dari rekanmu itu. Jadi apa kau ingin ikut denganku berdiskusi dengan Ratu Elf itu." Ucap Yudi.

"Tentu saja, tapi masih ragu kalau niatmu itu akan mendapat sambutan baik olehnya." Balas Thrall.

"Hal tidak masalah, setidaknya aku sudah berusaha untuk membujuknya. Lalu maaf jika cukup lancang karena baru memperkenalkan diri, namaku adalah Yudi dan ketika wanita ini adalah rekan-rekanku." Ucap Yudi memperkenalkan diri.

"Tidak mengapa, Aku adalah Thrall. Wakil dari Chief kaum Orc. Senang berkenalan denganmu dan rekan-rekanmu." Balas Thrall.

Untuk sekarang Raynare, Mittelt, dan kalawarner hanya bisa menatap satu sama lain, serta merespon perkenalan yang dilakukan oleh Yudi pada Thrall.

Setelah itu mereka menuju ke kediaman para high Elf yang ada di hutan ini. Lefiya menunjukkan jalan, untuk menuju pusat dari Desa Elf ini.

Beberapa penjagaan Elf memberikan tatapan sinis pada mereka terutama pada ras Orc. Jika saja Ratu mereka tidak memberikan perintah untuk menyambut, mungkin anak panah yang ada di bucket milik mereka akan segera meluncur ke kepala Thrall dan beberapa bawahannya.

Setelah berjalan cukup jauh, akhirnya mereka sampai di sebuah bangunan yang paling besar dan tempatnya ada di tengah-tengah desa ini.

"Itu adalah pusat Desa ini sang ratu river ya ada di sana!" ucap Lefiya sembari menunjuk bangunan tersebut.

"Semoga saja ini berjalan dengan baik," batin Yudi.