Chapter 20 - Bab 20

Sudah seminggu aku tidak ke sekolah. Kata Aaron, Haris juga tak pergi sekolah.

"Macam mana Haris sekarang.." aku masih risau pasal Haris.

"Ahh dia bukan risau pasal aku pun...Aku langsung tak dengar berita daripada dia. Nampaknya dia tak kisah kot pasal surat tu..." aku baring di atas katil.

Rumah ini sunyi tanpa Haris dan papa....

"Ding dong!" loceng rumahku berbunyi.

"Siapa pulak datang malam-malam ni..." aku melihat dari luar tingkap.

Haris.. Haris memegang gitar. "Kenapa dia pegang gitar?"

Aku tidak lagi membuka pintu.

"I know kau ada kat dalam. Aku nak minta maaf. Aku tahu aku yang salah..." kata Haris.

Aku masih mendiamkan diri.

Tiba-tiba aku terdengar petikan gitar di luar rumah.

"Tak mungkin ku temui cinta seperti kamu..

Datang dari hati kecilmu hanya untuk diriku.."

"Dan kini ku mengerti setelah engkau pergi..

Baru aku sadari kamu berarti dalam hidupku.."

Jantungku berdegup sangat kencang..Suara Haris sangat merdu..

"Aku ingin kau kembali memeluk diriku...

Kan ku katakan kepadamu sungguh aku rindu

Tak bisa aku tanpamu ada disisiku

Sungguh ku tahu bahawa aku sangat mencintaimu...."

Air mataku sudah jatuh membasahi pipi.

Aku membuka pintu perlahan-lahan. Haris senyum ke arah aku.

"I miss you sayang.." Haris terus memeluk aku.

Pelukan itu sangat hangat dan menenangkan aku.

"I'm so sorry Fatin. Aku betul-betul sayangkan kau. Maafkan aku sebab selama ni layan kau dengan teruk. I love you so much Fatin" kata Haris.

Aku masih lagi menangis. Lidahku kelu. Aku sangat rindu padanya.

"No don't cry..." Haris mengelap air mataku.

Haris mencium dahiku. "You're different Fatin... I have met my soulmate and it was you..."

Aku tersenyum melihat Haris. "I always love you Haris. You're not really a bad guy".

Haris ketawa. "Of course i'm not. I'm not the best but I promise I will love you with all my heart".

"Sayang... i really want to tell you something....Sejak hari pertama kita jumpa..." kata Haris sambil memandang tepat ke arah aku.

"What it is?..." balasku.

"You're so beautiful. I fall for your beautiful eyes when we first met. And Fatin, I can't stop thinking about you. At first aku cuba tak fikirkan perasaan tu..But I can't! I can't stop falling for you..." kata Haris lagi.

"You fall for me again?...tanyaku.

"How can I fall you again if I never stop falling for you" kata Haris. Haris mencium pipi aku pula.

Aku masih lagi di dalam dakapan hangat Haris.

"You know what Haris... Someone asked me to describe home and i almost say your name. But i stayed quiet instead, people expect me to say a damn place but i felt more home in your two arms than i ever in my own home.." balasku.

Haris senyum melihat aku. Senyumannya membuat hatiku jatuh hati kepadanya sekali lagi.

Betul kata Papa, you fall in love with the most unexpected person at the most unexpected time..

~the end~

Author's note

Thank you sebab sudi membaca novel ini! Maafkan saya kalau banyak typo dalam cerita ni atau cerita ni bosan :<