Mimpi itu terlalu nyata hingga Gu Manxi tidak bisa bernapas. Keputusasaan tak berujung melingkupi jiwanya.
Gu Manxi terbangun dari mimpinya dan bisa mencium bau disinfektan rumah sakit, "Ah!"
Chuchu berada di samping tempat tidurnya, dan memanggil ibunya dengan cemas.
Gu Manxi tidak bisa menahan air matanya, dan air mata itu langsung jatuh. Dia berjuang untuk memeluk Gu Chu erat-erat, matanya merah, dan air matanya jatuh dengan deras, "Chuchu, biar ibu melihatmu! Kesayanganku masih hidup, baguslah!"
Gu Manxi memegang wajah kecil Gu Chu yang putih dan mulus dengan kedua tangannya. Ketakutan dalam mimpi itu belum menghilang.
Dalam mimpi itu, Chuchu kelaparan hingga wajahnya berubah kuning dan tangannya sangat kurus. Dia selalu mencari ibunya di taman kanak-kanak itu. Hati Gu Manxi kesakitan, dan air matanya jatuh.