Sofa yang lembut itu sedikit tenggelam karena berat badan Lin Mo. Dia sudah lama tidak bertemu dengan adiknya ini, dan dia ingin mengobrol dengan adiknya.
Lin Xiaozhou mengerutkan lehernya, dan bulu kudunya meremang. Dia cukup takut pada kakak laki-lakinya yang bahkan lebih sulit untuk dihadapi daripada bos besar dalam game.
Setiap kali Lin Xiaozhou sendirian dengan kakaknya, dia merasa seakan-akan dia adalah orang yang lemah, menyedihkan, dan tidak berdaya, sedangkan kakaknya adalah penindas kejam yang menakutkan. Lin Xiaozhou menjawab, "A-aku baik-baik saja. Hanya saja tiba-tiba aku merindukan udara di pedesaan Amerika. Ja-jadi, aku kembali untuk bersantai sejenak." Lin Xiaozhou tergagap saat berusaha menjelaskan.
Lin Mo tersenyum, "Benarkah?"