"Gitu doang marah, kamu mah aneh!" Balas Kirana.
"Iya, aku emang aneh. Maaf deh."
'Aku menjadi aneh, ketika merasakan rasa itu hadir kembali dalam hati, inginku kembali mengurai rasaku tapi waktunya belum tepat, lalu inginku memintamu untuk menjadi kekasih halalku. Ahh cinta, mengapa masih mengarah pada orang yang sama?' Batin Farhan.
Kirana tidak membalas lagi ucapan Farhan. Mereka berdua sedang memandangi hujan deras yang turun, lalu memori dalam kepala mereka kembali berputar cerita masa lalu, sering sekali mereka meneduh berdua ketika hujan turun seperti ini.
Saat ini, bukan hanya hujan yang turun dengan deras, tapi kerinduan pada peristiwa masa lalu pun ikut turun dengan deras dalam hati kedua insan yang masih menyimpan rasa cintanya ini.
Tiba-tiba Kirana membayangkan, andai dirinya tidak sampai bisa menikah dengan Farhan padahal ia masih mencintainya, pasti nanti ia akan menyesal. Namun untuk menyatakan perasaannya lebih dulu pun tidak mungkin.