Mama Lusi menghampiri Farhan yang sedang berbaring di dalam kamarnya, lalu ia duduk disamping Farhan. Ia menangis, ia teramat sakit melihat keadaan anaknya yang lagi - lagi tidak bisa masuk kerja.
"Ma, maafkan aku. Aku memang salah, tidak menuruti perkataan Mama untuk benar - benar menjauhi Kirana. Karena aku pikir, aku dan Kirana masih bisa berteman baik." Ucap Farhan sambil menitikkan air mata.
"Sudah cukup, berteman pun jangan! Apapun yang terjadi dengan dia, itu bukan tanggung jawab kamu, tapi tanggung jawab suaminya! Jangan pernah lagi ada rasa iba terhadapnya." Pesan Mama yang membuat pikiran Farhan terbuka. Mulai detik ini Farhan benar - benar ingin menghapus Kirana dari hidupnya.
Farhan membuka gawainya, ia menghapus foto - foto bersama Kirana yang masih tersimpan. Ia memblokir nomor ponsel Kirana, juga memblokir akun sosial media miliknya. Ia juga membuang barang - barang pemberian Kirana berupa baju, jaket, jam tangan dan tas ransel.