Beberapa hari kemudian.
Rafli menekan-nekan tombol di samping lift agar pintu segera tertutup saat dia melihat Olivia yang tengah berjalan setengah berlari ke arahnya.
"Ck! Cepetan!" gumam Rafli.
Tap tap tap
Pintu hampir tertutup, namun Olivia lebih dulu memasukkan kakinya dan masuk ke dalam lift.
Rafli memejamkan mata kesal saat Olivia masuk dan berdiri di sampingnya dengan mata melihat ke arahnya.
"Ck! Sialan!" gumam Rafli.
"Kenapa sih?" tanya Olivia. "Setelah kejadian waktu itu kamu malah terus menghindari aku," ucap Olivia.
Rafli menoleh melihat ke arah Olivia dengan tatapan yang sinis. "Masih tanya kenapa?"
"Ya ... kenapa? Kita perlu bicara, Raf."
"Enggak! Gak ada yang perlu dibicarain! Aku gak mau ngomong sama kamu! Kalau bisa selamanya! Mulai hari ini kita gak usah temenan lagi, hubungan pertemanan kita cukup selesai sampai di sini! Setelah ini, jangan pernah memanggil dan mendekati aku lagi, anggap kita gak pernah saling kenal sebelumnya."