"BTW, aku mulai ngerti deh sama yang tadi siang kamu bilang, aku mulai paham apa maksud kamu," ucap Rafli.
"Yang mana?" tanya Diandra dengan alis yang bertaut.
"Yang tadi siang, Sayang. Yang kamu bilang kalau Andra gak akan ganggu kamu lagi, yang kamu bilang intinya dia sudah tidak akan mengganggu kamu lagi."
"Hm?" Diandra mengernyitkan dahi, lalu menatap Rafli.
"Itu perempuan yang tadi, yang mau gantiin kamu ya?" tanya Rafli.
"Aahh, Zea?"
Rafli tersenyum dan mengangguk.
"Iya, dia yang nanti gantiin aku jadi sekretarisnya Andra," jawab Diandra.
"Mereka lagi deket ya?" tanya Rafli seraya tersenyum.
"Hm?" Diandra menatap Rafli.
"Mereka kayaknya lagi deket," ucap Rafli.
"Mungkin ... sepertinya iya," jawab Diandra dengan nada ragu. "Zea sih, emang suka sama Andra, tadi siang setelah istirahat dia bilang kalau Andra tipenya dia."
"Seriusan?" tanya Rafli terlihat antusias saat Diandra mengatakannya.
Diandra mengangguk. "Tadi sih bilangnya kayak begitu," ucap Diandra.