Esoknya.
Diandra berjalan menuruni anak tangga dan berjalan ke arah pintu, dia hendak ke rumah sakit menjenguk Nadisya karena kemarin dia belum sempat menjenguk Nadisya.
Kemarin dia menyelesaikan masalahnya dengan Rafli pada orangtuanya.
"Mau kemana?" tanya Amira yang tengah terduduk di sofa kursi meja makan.
Diandra sontak langsung menoleh dan melihat ke arah meja makan, terlihat orang tuanya dan juga Dennis yang tengah menyantap sarapannya.
"Mau ke rumah sakit, jenguk Nadisya," ucap Diandra.
"Ketemu Rafli?" tanya Amira lagi.
Diandra mengangguk ragu.
"Setelah jenguk Nadisya, suruh Rafli ke sini! Mama mau tau, udah ada kabar baik atau belum dari dia," ucap Amira.
"Maa? Baru juga kemarin, ya masa udah ditanyain, ya biarin dulu dia napas kenapa sih," ucap Diandra.
"Tapi perut kamu makin lama makin besar Diandra! Kita gak punya banyak waktu! Mama gak mau ya jadi bahan omongan tetangga," ucap Amira.
"Ck!" Diandra berdecak kesal.