Pukul 19.00
Nadisya menaruh beberapa masakan yang baru masakan di atas meja makan.
Rafli dan juga Diandra yang baru saja keluar dari kamar itu berjalan ke arah meja makan.
"Widih ... kayaknya enak," ucap Rafli terduduk di kursi utama meja makan.
"Coba aja dulu, kalau gak suka nanti biar aku aja yang habisin," ucap Nadisya seraya tersenyum. "Lagian ini sebagian masakan Diandra yang tadi siang kok, aku angetin biar bisa kemakan, kan sayang kalau dibuang."
"Makasih ya, maafin gak bantuin kamu masak, abis aku lagi males ngapa-ngapain, tadi niatnya mau delivery beli apapun di luar, eh nyatanya kamu malah masak."
"Gak pa-pa, lagian ini karena aku lagi gabut aja makanya aku masak," ucap Nadisya. "BTW maafin ya gak bilang-bilang dulu buka kulkas, abisan takut ganggu kalian."
"Gak pa-pa, dulu juga aku kalau ke rumah kamu nganggep isi kulkas kamu punya aku dan aku seenaknya makan kok," ucap Diandra.
"Ya udah ... yok, dimakan mumpung masih anget," ucap Nadisya.