"Yaang? Kamu masih marah?" tanya Diandra duduk di samping Rafli, namun Rafli masih sibuk dengan handphone yang sedang digenggamnya.
Diandra lalu mengambil paksa handphone di tangan Rafli, lalu setelahnya dia langsung duduk di atas pangkuan Rafli. "Aku dari tadi panggil kamu ya!" ucap Diandra dengan nada kesal.
Rafli langsung duduk bersandar pada sofa yang sedang dia duduki, dia merapatkan kedua tangannya dibawah dada terlipat dan menatap Diandra dengan mata yang memicing kesal.
"Kenapa? Kenapa liatin aku kayak begitu?" tanya Diandra.
"Masih tanya kenapa?" jawab Rafli.
"Ya kenapa? Aku gak tau kamu kenapa," jawab Diandra.
"Aku masih kesel ya sama kamu!" ucap Rafli.
"Kesel kenapa lagi, astaghfirullah. Aku udah jelasin loh sama kamu," ucap Diandra.
"Ya kenapa harus Evan? Dari sekian banyak orang di dunia ini kenapa harus Evan?" tanya Rafli.