Pria dengan wajah serius itu kini sedang memandang ke luar. Ia sedang berada di balkon kamar tidurnya. Memandang pemandangan langit yang berwarna jingga. Pikirannya terus terbayang sosok Jihan. Jihan yang selama ini di cintai ya namun tak pernah ia merasakan cinta Jihan.
Ragu dan juga bahagia. Entah bagaimana ia akan bersama Jihan. Entah jihan mau atau tidak bersamanya. Ia hanya malu pernah di tolak oleh Jihan.
Sebenarnya ini bagi Aslan adalah sebuah keajaiban. Karena ini adalah sebuah kesempatan kedua bagi Aslan. Ia seharusnya lebih berusaha lagi untuk mendapatkan Jihan. Apakah ia harus mengatakan pada mamanya karena dia akan menikah dengan Jihan?
Aslan meyakinkan diri. Mungkin kali ini ia harus terus terang dengan sang mama. karena bagaimanapun juga mama pasti akan mendoakan yang terbaik untuk Aslan. Aslan sangat berharap itu.