Sekarang aku berada di kamar. Memandang langit malam.bertabur bintang sementara di bawahnya begitu sepi. Mungkin karena sudah larut malam. Aku berfikir tentang perasaan Dani. Pasti ia sungguh ingin bertemu ibunya. Aku melihat bintang yang paling terang. Aku harap Stella bisa tahu jika saat ini aku sedang merindukannya..Stella?.kau tahu aku snagat merindukanmu. Apalagi Dani anakmu itu. Dia sudah tumbuh menjadi anak dewasa..dia begitu penyayang dan dia pria hebat sekarang Stella. Dia sering sekali menjadi juara kelas. Bahkan mungkin beberapa tahun lagi dia akan kuliah di Harvard. Aku doakan dia agar dia bisa masuk ke dalam kampus itu.
Kini aku sudah selesai menatap langit dan aku menutup jendela dnegan rapat. Angin mulai snagat dingin. Aku sangat berharap Stella mendengara apa yang aku katakan..walau ini rasanya seperti hal bodoh. Tapi aku lega telah meluapkan isi hatiku. Meski aku Tidka bisa bercakap langsung dengan Stella.