Aku membuka mata dengan pelan. Dinding atap rumah sakit terlihat sangat menyilaukan mata. Aku menyipitkan mata sebentar lalu melihat ke sekeliling ku. Tak ada siapapun. Bayiku kemana? Apa dia baik baik saja?
Sungguh aku benar benar kahwatir sekali. Tetapi aku sangat ingat jelas. Aku bisa mendengarkan suara bayi itu menangis tetapi aku tidak terlalu ingat wajah bayiku. Pastinya bayiku adalah perempuan. Aku yakin itu. Aku melihat di sampingku ada meja kecil dengan makanan dan juga minuman. Aku sangat lapar sekali. Aku berusaha untuk duduk dengan pelan. Ada rasa nyeri di sekujur tubuhku. Rasanya seperti olahraga berat tanpa latihan. Entahlah mungkin karena aku saat mengejan terlalu keras atau bagaimana aku tidak tahu.
