Waktu cepat sekali berjalan nya rasanya baru kemarin, tahu-tahu sudah sekian lama di dikenal, dan ini pertama
Arvin masih berada di klinik ketika mertuanya menghubungi, ia langsung mengangkatnya dan kaget karena rupanya sang istrinya akan melahirkan dan ia diminta untuk segera ke rumah sakit untuk mendampingi,
jadi ia langsung memanggil Rui.
sebelum pergi ia sempatkan untuk meminta maaf pada mereka.
Dan Rui pun menjelaskan situasi yang terjadi, mereka tidak marah, malah sebaliknya turut senang akan hal itu. dan mereka juga mendoakan agar cepat pulih dan akhirnya mereka pun pulang, toh masih bisa datang lagi nanti kalau mau atau pergi ke klinik lain, tapi mereka yang pasien tetapnya memilih untuk bekerja sama saja.
***
Dan bukan hanya mereka saja, bahkan, entah siapa yang memulai ini, Arvin sungguh tak bisa menebaknya.
Rui dan Suaminya dan bayinya, termasuk Sania rupanya membawa pasukan.