Dia mulai merasakan yang wanita lain rasakan.
Tidak enak badan. Seolah apa pun yang ia lakukan itu semuanya salah.
Mau tidur salah, makan apalagi sekarang ia tak bisa mencernanya dengan baik.
Padahal sebelumnya ia bisa makan apa pun dengan lahap. mirip kreator mukbang yang tak akan menolak makanan, tapi ia juga seorang wanita, pada akhirnya harus ingat pada kondratnya, ia tak bisa melakukan sesuatu seenaknya.
Mood dan suasana hatinya terasa berubah-ubah, bahkan melihat kecoak yang tergelincir pun membuat hatinya sedih.
Padahal ia sebelumnya tak secengeng itu, namun semua langsung berubah ketika ia hamil.
Hebat sekali memang.
Perutnya sering sekali tak terasa enak. Mencium bau mie saja ia mau muntah rasanya, seharian ia menciumi bau dari kulit jeruk agar tak mual lagi.