Mustahil.
Sangat mustahil baginya menolak makanan, tapi apa ini, dari pagi ia mulai merasa tidak enak badan.
Perutnya terasa mual, dan ketika mencium aroma anyir atau apa pun itu membuatnya merasa kurang suka.
Meski sudah coba ia tahan.
"Ada apa?" tanya Arvin padanya, ia merasa aneh, ketika melihat Elza, ekspresi nya nampak kurang sehat.
Jadi ia segera mendekat dan meraba kening Elza.
"Elza kurang sehat? ada yang terasa sakit?" tanya Arvin.
Kalau dari suhunya nampak normal.
Jantungku, ingin rasanya Elza bilang begitu, kerena sikap Arvin membuatnya jadi berdebar.
"Elza?"
"Enggak apa-apa, Elza baik-baik aja kok," ucap Elza berusaha nampak santai.
"Sepertinya Elza mau ke belakang dulu," ucapanya segera pergi.
Hal ini tak luput dari perhatian Arvin.
Apa yang sebenarnya terjadi.
