Kaira makan dengan tak semangat, di meja makan itu sendiri sudah ada Kaiv, Kania, Ardi dan Wulan.
Ini pertama kalinya ia makan malam dengan suasana ramai, pernah waktu di rumah Elza, tapi ini kali pertama dengan keluarga besarnya.
"Mau ayam?" tanya Kinan hendak mengambilkan lauk untuk Kaira, tapi gadis itu langsung menggeleng. Ia tak mau dan malah menyuruh papanya Arvin untuk mengambilkannya lauk sebelum Arvin sempat menegurnya
Kinan pun hanya diam, hingga suasana makan malam itu jadi dingin.
Kaiv yang melihat hal itu ikut merasakan sedih.
Dan Kinan hanya bisa tersenyum. Seakan ingin mengatakan bahwa dirinya baik-baik saja, tidak ada masalah.
Ia telah membuang Kaira, akan aneh jika gadis kecil itu menerimanya dengan tangan terbuka, Kinan harusnya sadar diri. Itulah yang ia pikirkan.
"Mau sayur itu," katanya menunjuk salah satu sayur dan kali ini Wulan yang membantu mengambilkan.
Entah kenapa kalau Wulan ia merasa tak masalah.
Melihat Wulan ia malah ingat dengan Nek Tinah.