Dalam beberapa waktu ke depan ia tak pernah tahu akan bagaimana jadinya nanti.
Apakah akan sama saja atau menjadi berbeda.
Apakah akan maju atau terdesak ke belakang, seperti namanya takdir itu tidak ada yang tahu.
Tremor.
Badannya seakan merespon ada bahaya, tapi ia tak bisa melihatnya, dan itu mungkin bayangan saja. dan bergetar.
Mungkin itu terlalu berlebihan aslinya ia hanya terkejut. Lagipula ia selalu berhasil.
Dan Tremor terjadi sebab Reaksinya harus jadi menyenangkan atau tidak ia tua butuh itu. hanya anak-anak di sisinya itu sudah lebih dari cukup bagi dirinya.
ia senang karena sebentar lagi akan menikah. Menikah dan membangun rumah tangga itulah yang ia idamkan. tapi yang pasti bisa kah ia mendapatkan kebahagiaan. Keberuntungan dan kekuatan.
Tapi bertarung tidak selamanya mulus akan ada kerikil atau batu besar, jadi mereka harus mengamakan hal itu. Mungkin bisa memperkeruh dan senang.
***
"Iya kak, tadi Elza bawa mobil, kalau begitu sampai nanti."