Rasanya sama seperti film yang ditontonnya. Sang gadis pergi dan hanya dilihat saja dari kejauhan, apa yang menyebabkannya begitu.
Ia sendiri juga tidak tahu. Sekarang badannya gemetar.
Saat itu Arvin terkejut, sebab Elza menangis."
Arvin sama sekali tidak menduganya, siapa yang menyangka kalau Elza malah tercebur ke sana.
Setengah badan di itu kuyup.
Dengan segala nya ia menarap Elza I sama sekali tak bermaksud membentaknya atau apa pun itu.
"Saya belum selesai bicara Elza."
Elza tidak mengerti, ia tak tahu harus apa lagi. Terserah Arvin saja, toh ia tak akan bisa konsen lagi.
"Saya suka kamu, jangan melupakanku maaf sebelumnya kalau saya malah memintamu jadi ibu untuk Kaira."
***
Dan Julia saat itu lebih memilih selingkuhannya, dan sikap Arvin lah yang dijadikan alasan perpisahan agar ia terlihat paling baik.
ia tak akan melepas Julia.