Mungkin karena situasi yang ramai di area itu membuat Arvin tak bisa bicara banyak. Yang mereka lakukan hanya diam saja sambil minum.
Ya walau sebenarnya tempat ini memang terlalu ramai. Jadi Elza memikirkan area lain. Ia harap di sana Arvin bisa menceritakan masalahnya, sebab ia tak tega melihat ekspresi Arvin yang begitu sendu, hatinya jadi ikutan sakit melihatnya.
"Saat datang kemari, aku melihat ada taman di dekat sini, mau ke sana?" tanyanya. Bukannya langsung menjawab, Arvin malah balik bertanya.
"Elza tidak sibuk?"
"Tentu saja, ayo." Ajaknya.
Padahal tidak begitu, ia punya waktu satu jam saja sebenarnya, sebab ini masih jam kerja.
Jadi ia harus kembali sebelum itu dan kalau dilihat-lihat ia masih punya waktu.
Sementara Arvin pun menurut. Ia segera membayar dan mereka pun pergi.
Padahal cuaca tengah panas-panasnya, tapi mereka sama sekali tak merasakan ada yang aneh. Taman ini rupanya lumayan luas.