Kaiv senang. Tidak ada penolakan dari keluarganya.
Meski mereka ikut merasa bersalah dengan apa yang terjadi.
Mereka menyuruhnya menikahi Kania.
Setelah mendapatkan restu dari orang tuanya, segera saja ia ingin mengabari Kania, tapi ia lupa belum meminta nomor telepon dari Kania. Jadi ia berinisiatif untuk datang lagi ke tempat tinggalnya yang sekarang ini.
Saat sampai tak terlihat ada seseorang, dan benar saja, salah satu tetangganya bilang kalau Kania pamit pulang ke rumah.
Mendengar hal itu ia pikir saat itulah waktu yang tepat baginya.
ia bisa membicarakan hal ini langsung kepada orang tua Kania juga.
Ia akan membuat mereka merestuinya.
Beruntung ia masih ingat dengan jelas alamat rumah nya meski belum pernah datang secara langsung karena ketidakberaniannya.
Terlebih dulu ia tak punya apa pun.
Sekarang ia bisa berani karena sudah punya penghasilan sendiri dan yakin bisa menafkahi anak dan istrinya.