"Putri kita, bisakah aku bertemu dengannya?" tanya Kaiv kepada Kania.
Kania diam saja, apa yang harus ia katakan sekarang, jangankan Kaiv, dia saja sudah lupa kapan terakhir kali melihat Kaira. sebenarnya orang tua macam apa mereka ini.
"Mau bagaimana pun juga aku tetaplah papanya, izinkan aku bertemu dengan Kania." ujar Kaiv kini terdengar memohon. ia ingin bertemu putrinya. jika ada di rumah ini ia ingin sekali memeluk nya.
Kania membuang muka. Sekarang rasa penyesalan dan egonya saling tumpang tindih.
"Aku gak membesarkan Kaira, setelah melahirkannya dia sudah gak bersama aku lagi," kata Kania berusaha terlihat tegar.
Kaiv terdiam. ucapan Kania agak terdengar aneh.
"Apa maksudnya?"
Sepertinya Kania memang harus menceritakannya. Lagipula ia tak bisa menahan sendiri perasaan itu.
"Kamu ingat dengan Arvin, dia yang mengadopsinya."