Arvin mengusap matanya sejenak sebelum ke pasien berikutnya, pasien hari ini cukup banyak, rata-rata yang berasal dari anak muda.
Ada beberapa waktu di mana pasien dokter gigi akan banyak-banyaknya, yaitu ketika akan ada test. Entah itu test masuk polri, instansi pemerintah dan lainnya.
Kalau sudah begini ceritanya akan sulit baginya untuk pulang dan makan siang dengan Kaira.
Jadi untuk antisipasi ia mengirim pesan singkat kepada nek Tinah untuk menyampaikannya kepada Kaira.
Meski anak seusia Kaira pada zaman sekarang sudah dibekali ponsel, tapi tidak dengan Kaira, alih-alih ponsel, Arvin lebih memilih untuk membelikannya mainan.
Melatih kreativitas juga lebih menyehatkan mata. Daripada di kasih ponsel dan malah main game online.
Arvin hanya ingin memberikan yang terbaik bagi Kaira, jangan sampai anaknya nanti malah kecanduan gadget bahkan sampai merusak mata.
Oleh karena itu untuk jaga-jaga ia punya telepon rumah, dan sudah mengajari Kai bagaimana cara menggunakannya.