Bagi Arvin, tidak ada gadis sebelumnya yang ia sukai sebelum Julia.
Gadis itu cantik, pintar dan memiliki perilaku yang sopan pada semua orang.
bahkan hanya pesan chat darinya saja sudah membuat Arvin begitu bahagia.
sayangnya gadis itu tidak seperti yang ia pikirkan.
karena menganggap Julia sebaik itulah Ia berpikir jika Gadis itu mungkin akan menerima apa yang akan ia katakan.
Arvin kemudian meminta kepada Julia untuk bertemu.
Gadis itu yang memang sedang tidak sibuk pun langsung mengingatkannya ia akan datang ke tempat Arvin.
Sebab jaraknya memang tidak begitu jauh. lagi pula Ia memiliki kendaraan pribadi.
Sudah beberapa kali Ia datang ke sana Jadi dia sudah hafal tempatnya.
Julia pun langsung mengentuk pintunya. tak beberapa lama pintu pun terluka dan memperlihatkan Arvin di sana tengah tersenyum padanya dan menyuruhnya masuk.
Saat itu Julia belum menyadari ada keberadaan asing di rumah Arvin.
tepatnya di kamar.