Arvin memiliki seorang kakak perempuan, bernama Kania.
Hanya dua bersaudara.
Ia sosok yang sangat mengayomi, menyayangi Arvin, bukan hanya parasnya yang cantik, Kania juga pintar.
Sama halnya dengan Arvin sendiri Kania juga merupakan kebanggaan di keluarga mereka.
Ia kabarnya tengah melanjutkan pendidikannya di kota lain.
hal itu yang ia percayai sampai matanya menangkap sesuatu yang tidak biasa.
Arvin yang saat itu tengah berada di salah satu rumah sakit besar, tepatnya Ia tengah magang.
Niat hati hanya sekedar berkeliling, ketika tak sengaja mendapati seseorang baru saja lewat.
Ia nampak berjalan tertatih dari luar sambil memegang tiang infusnya.
tentu saja ia tidak sendiri sebab ada seorang perawat.
Awalnya Ia pikir salah lihat, tapi tidak mungkin wajah itu memang mirip seperti kakaknya, Ia pernah dengar kalau di dunia ini setiap orang memiliki setidaknya tujuh orang dengan kemiripan yang sama.
sampai akhirnya ia secara tidak sadar telah mengikuti keduanya.