Anwar merupakan cucu laki-laki Nek Tinah. Padahal kadang-kadang Arvin menawarkan diri untuk mengantarkannya pulang, tapi Nek Tinah tidak ingin merepotkan tuannya itu, sebab yakin pulang bekerja pasti melelahkan.
Ia biasanya datang ketika sore hari untuk menjemput nek Tinah menggunakan sepeda.
Sepeda yang ia beli dari hasil menabung dari bantu-bantu mengurus taman Arvin.
Dia termasuk anak yang rajin juga baik hati.
Beberapa kali dia bilang kalau sudah besar maunya di saja yang bekerja jangan nenek dan kakeknya.
Ia termasuk anak yang berbakti, ia kerap kali ingin membantu Nek Tinah mengerjakan pekerjaan rumah seperti menyapu atau mengepel tapi Nek Tinah tidak mengizinkannya. Selama ini Anwar sudah jadi anak baik, membantu menjualkan anyaman itu sudah cukup, Nek Tinah tak mau Anwar tumbuh tanpa bermain. Jadi waktu senggang itu ia berikan kepada Anwar agar sang cucu bisa main dengan temannya.