Tak berselang lama mereka pun akhirnya sampai di kantornya Elza. Tepat ketika mobil itu berhenti, Elza langsung melepas sabuk pengamannya dan turun dari mobil. Saat itulah ia baru bilang terima kasih dan hati-hati di jalan. Zara merenung. Ia belum berhasil mengorek informasi apa pun dari adiknya.
Ia menggeleng tidak apa-apa lah, nanti juga mereka bakalan ketemu lagi. Saat itulah Zara akan menyidang adiknya.
Kini ia melajukan mobilnya, sebab ia juga harus kembali bekerja. baru nanti siang menjemput anaknya pulang sekolah.
***
"Apa yang sebenarnya ku ucapkan tadi!"
Baru sekarang Arvin menyesali ucapannya tadi, harusnya ia bersabar sedikit ketika di hadapan Julia. Ia bahkan beberapa kali terlihat melamun dan setengah frustasi. Namun ketika di hadapan pasiennya memang ia terlihat santai saja. Sikap profesionalnya langsung terlihat.
"Semoga cepat sembuh," ujar Arvin mengantar pasiennya keluar. Setelah itu ia kembali lagi seperti tadi.