Arvin mengantur napasnya, Ia barusan bicara apa sih.
Tidak seharusnya ia bilang begitu.
Ia bicara tanpa berpikir apakah mungkin karena lelah.
Rasanya waktu berjalan begitu cepat, sebab baru tadi mereka datang ke sana sekarang tahu-tahu sudah berada di dalam mobil dan tengah dalam perjalanan pulang.
Kaira nampak tertidur di kursi belakang. Ia mungkin kelelahan karena hampir seharian ini sibuk bermain.
Tak ingin mengganggu Kaira, Elza memilih untuk duduk di depan. Hanya ada keheningan dalam perjalanan pulang.
Kecanggungan yang melingkupi ini benar-benar membuat Elza tak nyaman. Apa yang harus ia lakukan.
"Terima kasih ya."
Elza menoleh, barusan ia yakin Arvin tengah bicara, karena hanya ada mereka ucapan tadi pastilah ditujukkan untuk dirinya.
"Untuk apa?" sahutnya bingung. Bukan balasan yang bagus hingga ia meringis.
"Karena sudah mau menemani dan direpotkan oleh saya dan Kaira."
Untuk sejenak Elza malah melongo, cepat-cepat ia menggeleng sambil berkata tidak apa-apa.