Untuk sejenak Arvin terdiam. Ini mengingatkannya tentang mantan pacarnya yang dulu. Julia, gadis itu suka naik bianglala.
"Kak?" panggil Elza membuyarkan lamunan Arvin.
"Eh?" ujar Arvin spontan ketika menyadari rupanya Elza kini menatapnya juga Kaira yang sudah menunggu.
"Maaf," ucapnya.
Kening Elza langsung berkerut, pria ini memangnya minta maaf untuk apa.
Kan dia hanya memanggil Arvin sebab melihatnya tengah melamun.
Tak ingin memperpanjang masalah kini mereka tengah mengantri untuk naik bianglala.
Selain Elza, Arvin dan Kaira, ada dua orang lain yang ikut naik, kapasitasnya memang seperti itu. Kaira duduk dengan tenang, tapi matanya terus melirik ke bawah, padahal bianglala itu belum bergerak sama sekali dan ia sudah tidak sabar ingin merasakan keseruannya lagi.
Elza langsung menyiapkan ponselnya untuk sekedar dokumentasi, tiba-tiba pikiran jahilnya ingin mengirimkan itu pada temannya Maura.
Juga pada Azri.