Likenzo
Chapter 95
Hari hari beralu lagi, nampaknya dunia terlalu asing bagi Caca. Huhh.. Mengawali hari rupanya ada juga yang menyebalkan.
**
"Inget! Yang pertama lo harus lakuin adalah, niat! Lo harus niat ngerebut pacar orang!" Interupsi Mona, membuat Raga mengangguk.
"Gih sana masuk, tar kita kasih tahu di sini." Suruh Mona.
Memang, Raga masuk dengan menggunakan tas yang berisi kamera kecil dan di belakang telinganya terdapat seperti tahi lalat. Padahal bukan, itu alat yang bisa menyalurkan suara. Mereka mempunyai alat canggih seperti itu, karena ada di ruangan rahasia Opahnya Caca.
Dan memang seniat itu mereka merebut Caca dari pacarnya.
"Ngapain lo ke sini lagi?" tanya Della, yang berada di dalam kasir.
"Gue mau beli bunga mawar merah, satu tangkai aja," ucap Raga.
Della mengangguk. Tampaknya, lelaki di depannya tidak akan mencari gara-gara lagi di sini.
"Nih," sodor Della, menyodorkan satu tangkai bunga mawar merah itu.