Wanita itu menggenggam tangan laki-laki yang belum bisa digerakan dengan luwes. Seluruh keluarga keluar memberikan ruang untuk ia berpamitan. Wanita itu tak sanggup menahan air matanya. Ia terus meratapi putri kecilnya sembari menggenggam tangan laki-laki yang terbaring didepannya.
"Maafin ibu. Harusnya kamu bahagia lahir ke dunia. Namun nyatanya dunia sudah tak berpihak saat kamu sekecil ini sayang. Kamu harus lahir tanpa ayah dan sekarang kamu harus kehilangan yang menjadi sosok ayah untuk kamu." Batinnya pada bayi Raysa.
Kini wanita itu mendekati wajah laki-laki dihadapannya untuk membisikan kata perpisahan.
"Maafin gue. Makasih lo selalu baik sama gue padahal lo kehilangan beberapa mimpi lo gara-gara gue. Mulai detik ini, gue janji gue bakal ngerelain lo buat ngejar mimpi lo yang sempat hilang. Gue gak bisa lakuin apa-apa buat nebus kebaikan lo dan kesalahan gue. Gue cuma bisa lakuin ini." Tutur wanita itu dengan penuh penyesalan disetiap katanya.