Gelap, dunia itu serasa gelap bagi alysa dan rayhan. Seluruh alat yang dipasangkan ditubuhnya kini sudah dilepas. Alysa, rayhan dan Zahra langsung masuk. Tangisan mereka pecah. Gadis itu memeluk wanita itu, ia terus berkata agar wanita itu bangun.
Sedangkan Dirham terus menerus mengelus rambut gadis itu agar dirinya sabar dan kuat, agar dirinya bisa menerima kenyataan walaupun sangat sulit. Tubuh wanita itu kini sudah ditutupi kain. Air mata tak henti menetes. Gadis itu hanya bisa memeluk rayhan sekarang tak mempunyai aksi apa – apa lagi.
Setengah jiwanya pergi, setengah kekuatannya pergi. Gadis itu tak bisa berdiri kokoh sekarang. " Kenapa bukan dirinya saja yang pergi?" batinnya bertanya – tanya. Gadis itu selalu bernasib sial, gadis itu selalu ditinggalkan, alyas selalu saja harus menahan sakit akibat ditingglkan. Mengapa alysa ? pikirnya berkecamuk.
Dunia sudah tak adil lagi baginya. Ia benar – benar tak bisa terima semua kepahitan ini dalam hidupnya.
