Jiya bersekolah seperti biasanya, seperti biasa juga ia diganggu oleh geng Restu dan juga Geng Lisa.
Dikantin..
'Bugh!'
Jiya terduduk diatas lantai kantin karena ditabrak kasar oleh segerombol gadis, salah satunta adalah Restu.
"Upss.. Jatuh." Tawa Restu dan teman temannya melihat keadaan Jiya yang hanya bisa tertunduk meringis.
"Kenapa? Mau nangis?" Tanya Restu melirik Jiya yang menghadut air matanya.
"Cih gitu aja nangis, iya kan girls?" Tanya Restu pada teman temannya.
"Iya, dasar lemah." Sambar temannya yang lain.
Jiya mendongak, ia menatap Restu dan lainnya tajam. Dirinya tertatih bangkit berdiri, memegangi sikutnya yang terasa nyeri.
"Kenapa lo liatin gue kayak gitu?" Tanya Restu risih dengan tatapan tajam Jiya yang diberikan padanya.
"Lo bener bener ya Restu, kapan sih lo berenti rundung gue?" Tanya Jiya.
"Ya gak tahu kok lo nanya gue sih?" Tawa Restu.
"Gak usah ketawa lo goblok! Sini lo kalau berani!" Jiya mencengkram kerah Restu tersulut emosi.