Likenzo
Chapter 155 :
Sebelumnya..
"Babi lo!" umpat lelaki itu.
**
Raga nyengir "Maaf, lagian ribet. Jalan aja pake kudu bawa infusan ke mana-mana, jadi mendingan duduk di kursi roda terus di dorong sama lo,"
Alzam menghela nafas, mau marah pun tak bisa, toh sudah terjadi. Jadi mau bagaimana lagi?
Raga berjalan ke arah Caca lagi, lalu merentangkan tangannya "Pengen peluk," pintanya. Sungguh, Raga sangat merindukan perempuan menyebalkan di depannya ini.
Caca tersenyum, lalu memeluk Raga.
"Sebenarnya gue pengen marah sama lo, kenapa lo sembunyiin ini semua sama gue. Tapi gue gak bisa. Gue terlalu sayang sama lo, sampe lupa caranya marah itu kayak gimana," Raga berucap sambil mengeratkan pelukannya.
Dodi berdecih mendengarnya, kenapa sangat lebay sekali? "Udah bucin mah gak bener. Keluar-keluar!" seru Dodi.
"Pengen peluk lo juga. Gue baru tahu, lo ternyata sayang sama gue. Kirain sayang sama duit gue doang,"
