Sudah jam tujuh pagi ketika dia membuka matanya lagi, dan ketika dia melirik ke sisi lain tempat tidur, Steven Wijaya tidak ada di sisinya, dia sepertinya sudah bangun.
Evelyn Monroe juga bangkit, membuka tirai yang masih ditutup, membuka jendela lagi, dan menghirup udara pagi di luar yang sepertinya tidak terkontaminasi dengan suasana sekuler apapun. Tiba-tiba suasana hati Evelyn Monroe menjadi lebih baik. Dia bangkit, membuka kamar tidur, dan keluar!
Begitu dia keluar dari kamar, Evelyn Monroe sudah mencium bau, dan perutnya menjerit dua kali. Evelyn Monroe mengikuti aroma itu ke ruang makan dan menemukan ada bubur, acar, dan lobak di atas meja, tapi aroma buburnya sangat harum sehingga orang tidak bisa tidak ingin mencicipinya.
Ada juga catatan kecil di sebelah bubur, dengan beberapa kata tertulis di atasnya dengan huruf yang kuat, tipis dan keras yang membuat Evelyn Monroe tertawa dan menangis: