Narina yang mendengar apa yang dikatakan oleh Jauzan langsung terkejut dan jantungnya pun berdetak sangat cepat sekali.Jauzan yang melihatnya terdiam lalu langsung berbicara
"Bagaimana?apakah kamu mau?"
"Ouh iya,tentu saja aku mau"
Mereka berdua langsung tersenyum,lalu Jauzan langsung berbicara
"Ayo kita pulang sekarang!aku takut nantinya Kak Rizam mencarimu"
"Oke"
Lalu mereka langsung meninggalkan Restoran tersebut.Dan tak lama kemudian mereka sudah sampai dirumah Narina.Setelah itu,Narina langsung turun dari motornya Jauzan.
"Sayang... Aku pulang sekarang ya,sampai ketemu lagi hari esok disekolah"
Narina yang mendengarnya langsung tersenyum,lalu dia langsung berbicara
"Ouh iya sayang,hati - hati dijalan ya"
Kemudian Jauzan langsung mengendarai motornya lagi.Saat Jauzan telah pergi,Narina langsung berlari menuju ke kamarnya sambil tersenyum.Sementara itu,Rizam dan Nadia masih berada di supermarket.Karena mereka membeli banyak sekali makanan untuk persediaan selama satu bulan.
Saat beberapa lama mereka berkeliling mengambil beberapa makanan dan minuman tiba - tiba Rizam tak sengaja menabrak seorang anak perempuan yang sepertinya seumuran dengannya.Dan karena kejadian tersebut,salah satu barang yang dibawa olehnya langsung terjatuh,lalu Rizam langsung berbicara
"Maaf kak,saya tak sengaja"
"Ouh iya tak masalah"
Lalu Rizam berniat untuk mengambil barang yang terjatuh tersebut dan secara bersamaan anak perempuan tersebut juga ingin mengambilnya.Dan tak sengaja pula tangan mereka berdua bersentuhan.Lalu mereka berdua langsung saling memandang,Nadia yang melihat hal tersebut langsung berdeham
"Ekhem"
Kemudian dengan cepatnya Rizam mengambil barang tersebut dan memberikannya ke tangan perempuan tersebut,
"Sekali lagi saya minta maaf ya kak"
"Kamu tak perlu minta maaf,ini juga salah saya karena tadi saat berjalan tak melihat - lihat sekeliling.Kalau begitu saya ke kasir duluan ya"
"Ouh iya kak,silahkan!"
Lalu anak perempuan tersebut langsung menuju ke kasir,tetapi tiba - tiba anak perempuan tersebut langsung memberhentikan langkah kakinya dan berbalik badan.Setelah itu,dia langsung mendekati Rizam lagi dan dia langsung berbicara
"Ouh iya,kalau aku boleh tahu.Siapa nama kamu?"
"Namaku Rizam Nursyamsilah"
"Oke Rizam,kenalin nama aku Nafsya Leora dan aku juga baru pindah ke kota ini.Kapan - kapan kamu boleh juga mampir ke rumahku,kebetulan rumahku juga tak jauh dari supermarket"
"Ouh begitu ya kak.Lain kali jika saya ada waktu,saya akan mampir ke rumah kakak"
"Oke,ditunggu.Jika tak keberatan,apakah aku boleh meminta nomor Whatsapp mu?"
"Tentu saja boleh kak"
Lalu Rizam langsung memberikan nomor Whatsappnya kepada Nafsya.
"Oke,terimakasih"
"Sama - sama kak"
Kemudian Nafsya langsung meninggalkan Rizam dan Nadia lalu menuju ke kasir,
"Kak... Tadi itu kalian saling menatapnya kurang lama tahu"
"Jangan berbicara yang aneh - aneh ya,kamu itu masih kecil"
Nadia tak menghiraukan apa yang dikatakan oleh kakaknya dan dia langsung berbicara lagi,
"Dan sepertinya,dia juga suka kepada kakak.Jadi kayak judul - judul film gitu,cinta pada pandangan pertama"
"Nadia.... tolong hentikan pembicaraanmu yang tak bermutu itu"
"Itu bermutu sekali loh kak,apalagi jika dilihat - lihat sepertinya kakak juga menyukainya"
"Aduh.. Kok tangan kakak tiba - tiba gatal dan sepertinya gatalnya akan hilang jika sudah menonjok seseorang"
Nadia yang mendengar perkataan kakaknya langsung lari ke kasir sambil berkata,
"Kabuuuurrr...."
Rizam langsung menggelengkan kepalanya yang melihat tingkah tak biasa adiknya itu karena biasanya dia tak pernah banyak berbicara.Tetapi tiba - tiba dia teringat oleh wajahnya Nafsya lalu dia langsung tersenyum.Nadia yang melihat kakaknya tersenyum sendiri pun langsung berlari mendekati kakaknya sambil berbicara,
"Tuh kan benar kata aku,kakak suka kepadanya kan?"
Rizam langsung berhenti tersenyum,lalu langsung berbicara
"Ayo kita ke kasir sekarang!"
Lalu Nadia langsung mengikuti kakaknya ke kasir.Dan tak lama kemudian,mereka selesai berbelanja.Setelah itu,mereka langsung pulang ke rumahnya dengan menggunakan mobil pribadi.Saat sudah sampai dirumah,Rizam dan Nadia merasa sangat aneh melihat Narina yang senyum - senyum sendiri sambil melihat ponselnya.
"Ada yang lagi jatuh cinta nih" sindir Nadia
"Tepatnya sudah ditembak bukan jatuh cinta lagi"
"Ouh begitu"
"Kenapa dek?kok responnya gitu amat?"
"Memangnya aku harus meresponnya dengan kata apa lagi?"
"Masa sih dek,dikelas kamu gak ada satu pun cowo yang suka sama kamu?" tanya Rizam
"Kak... Sebenarnya banyak tahu cowo yang suka sama dia bahkan ada yang pernah bawa coklat dan ada juga yang bawa bunga buat dia tapi anehnya itu dia meresponnya dengan biasa saja"
Rizam yang mendengarnya pun langsung merasa heran,dia pun langsung bertanya
"Dek,kamu normal kan?"
"Apaan sih kak?kok pernyataannya aneh banget?"
"Yang sebenarnya aneh itu kamu,masa sih gak ada satu pun cowo yang kamu suka dari sekian banyaknya cowo yang memperlakukan kamu seperti itu"
"Terserah kalian aja deh,aku mau mandi"
Lalu Nadia langsung meninggalkan mereka berdua.Sementara itu,Rizam langsung berbicara lagi
"Dek.. Kembaran kamu normal kan?"
"Entahlah,mungkin dia kurang paham dengan hal yang berkaitan dengan cinta"
"Emangnya kamu paham?kakak saja yang sudah umur sembilan tahun belum paham sama sekali"
"Nah berarti yang gak normal itu bukan cuman Nadia tapi kakak juga"
"Berani ya ngehina kakaknya"
Lalu Rizam menggelitik tubuh adiknya hingga tertawa terbahak - bahak.Hingga akhirnya tibalah saat malam hari,dimana seluruh anggota keluarga mereka sudah kumpul di meja makan untuk melakukan makan makan malam bersama.
Saat mereka sudah kumpul dimeja makan lalu mereka langsung mulai melakukan makan bersamanya.Saat beberapa menit kemudian,mereka belum selesai makannya tetapi tiba - tiba Ponselnya Rizam berbunyi.Rizam yang melihat notif pesan Whatsapp dari Nafsya langsung tersenyun dan tak lama kemudian Ponselnya Narina juga berbunyi,dia juga langsung tersenyum karena mendapatkan pesan dari Jauzan.
Zainaf yang melihat kedua anaknya tersenyum sambil melihat ponsel pun langsung berbicara,
"Kakak sama Narina tiba - tiba senyum - senyum sendiri sambil lihat ponsel,ada apa nih?cerita dong sama Bunda!"
Nadia yang mendengarnya hanya diam saja,tetapi Rizam dan Narina tak mendengar apa yang dikatakan Zainaf karena terlalu fokus terhadap ponselnya.Lalu Nadia langsung menegur,
"Kakak... Narina... Itu Bunda nanya loh,kenapa kalian diam aja?"
Lalu Narina dan Rizam langsung menyimpan ponselnya lagi,Rizam langsung berbicara
"Eh iya Bunda,ada apa?"
"Waduh ternyata omongan Bunda gak denger ya sama kalian berdua"
"Iya Bun maaf,tadi ada teman yang kirim pesan" respon Rizam
"Bunda... Maafin Narina,tadi juga teman Narina ada yang kirim pesan" respon Narina
"Pesan dari teman kok bisa sampai senyum - senyum gitu?"
Kemudian ...