ikut menangis, lalu dia pun langsung memeluknya.
"Dek... Kamu harus bisa menerima semuanya, Kakak yakin kalau secepatnya Jauzan akan siuman"
Narina hanya bisa menangis, lalu dia langsung berbicara lagi
"Lihat aja nanti! Aku akan membuat perhitungan kepada mereka berdua. Gara - gara mereka, Jauzan jadi seperti ini"
"Nar, kamu gak boleh lakuin itu! Jangan membalasnya dengan dendam! Bunda sama Ayahkan gak pernah ngajarin kita buat balas dendam"
"Iya Dek, biar Sekolah aja yang bertindak untuk menangani hal ini" respon Rizam
Narina hanya diam saja, setelahnya dia langsung duduk dipinggir Jauzan. Lalu dia pun langsung memeluknya sambil menangis.
Setelahnya Narina langsung tertidur disampingnya. Nadia yang melihatnya hanya bisa menangis, lalu Rizam pun langsung berbicara
"Dek, kamu pulang aja! Ganti pakaian kamu,nanti habis itu kamu kesini lagi sambil bawa pakaiannya Narina"
"Oke Kak"