"Udah jangan nangis lagi bentar aja kok kalau ada apa-apa kabarin gua ok"
"Ok sayang bye"
"Bye"
***
Bimo pergi dari rumah setelah itu vito mengirim pesan kepada bimo kalau dia akan segera melenyapkan sari setelah itu bimo yang udah di parkiran langsung pergi dan langsung ke apartemen setelah masuk bimo kaget dan berkata...
***
"Hmm sayang lu apain vito"
"Gua tabok karena dia kagetin gua..gua kira lu gataunya bukan"
"(Peluk)Maaf ya sayang gua harusnya gak kerja"
"Gaklah apa sih emang gk jelas ini orang nonggol terus heran gua"
"Hmm yaudah deh kalau gitu gua dirumah aja"
"Loh kenapa"
"Iya emang kenapa gua gaboleh dirumah gua sendiri"
"Hmm bukan gaboleh jangan salah paham sayang"
"Terus"
"Iya kan lu harus kerja emang kalau kerjaan lu di bawa kerumah gak stress ya"
"Gak kok tenang aja justru gua lebih stress lagi kalau tinggalin lu"
"Hmm segitu sayangnya sama gua ya sayang makanya kemana-mana haru sama gua"
"Gua gamau sampai hari ini terjadi lagi sayang"
"Hmm gak kok tenang aja terus ini dia mau di bawa ke mana"
"Bawa ke mana ya gua sendiri juga bingung mau bawa dia ke mana enaknya di bawa ke mana sayang"
"Hmm terserah deh dimana aja gua sendiri juga malas liat muka dia"
***
Bimo akhirnya panggil satpam dan vito di bawa satpam setelah di bawa satpam mereka hanya diam dan setelah diam bimo berpikir kenapa vito terus-terusan menganggu hubungan dia sama sari apa yang dia rasa selama ini benar ya tapi hebatnya sari juga bisa ngelawan dia aneh juga ya kok bisa ya setelah itu bimo balik ke apartemen bersama sari setelah itu bimo menganti pintu rumah agar gak di jailin lagi sama vito serta pintu-pintu kamar juga dan keamanan di kali 3 pengaman biar lebih aman...sari langsung berkata...
***
"Sayang"
"Hmm kenapa"
"Lu beneran sebanyak itu pengamanya"
"Iya emang kenapa sayang"
"Iya gapapa sih lucu aja liatnya emang ada apa"
"Gak ada apa-apa yaudah kalau gitu gua ke kamar ya sayang"
"Iya sayang"
"Iyaudah kalau gitu nanti kalau udah selesai gua panggil ya"
"Ok sayang"
***
Sari pergi dari hadapan bimo dan bimo hanya senyum setelah itu memperhatikan kunci pintu setelah itu sari hanya diam dan bingung mau ngapain setelah itu denisa terus mencoba telepon sari..dan sari gamau jawab setelah itu bimo mengetuk pintu sari dan sari membuka pintu dengan senyum dan berkata...
***
"Ada apa sayang"
"Hmm udah selesai kok mau liat"
"Ayo"
***
Sari dan bimo ikut keluar setelah itu melihat pintu pengaman dan setelah melihat pintu pengaman mereka ketawa dan setelah ketawa sari berkata...
***
"Hmm lucu banget ya gara-gara vito lu sampai kayak gini"
"Hmm sebenarnya dari dulu juga mau gua ganti pas pertama dia ke sini"
"Oh emang kenapa"
"Iya gapapa soalnya lucu aja gitu"
"Lucunya kenapa"
"Iya dia itu selalu gimana ya aneh dan ada jadi gua kadang malas aja sama dia"
"Oh gitu kasian juga sih lu gara-gara dia lu jadi kepikiran dia harusnya mah gak usah tau ngapain juga gak jelas banget"
"Iya gak bisalah kan dia ganggu orang yang gua sayang kalau dia ganggu oranglain gua bodoamat asal jangan lu aja"
"Oh gitu makasih ya gua juga sayang banget kok sama lu"
"Makasih loh"
"Hmm iya sama-sama"
"Iyaudah mau makan"
"Iya boleh"
"Ok tunggu"
***
Sari menyiapkan makanan layaknya sebagai istri kadang bimo suka merasa kalau dia jahat dan juga kadang gak adil sama sari harusnya bimo tau apa yang sari mau sayangnya bimo gak liat itu semua setelah itu sari panggil bimo sambil pegang pundak bimo dan bimo kaget...
***
"Sayang kenapa sih bengong aja emang gua segitu cantiknya ya sampai lu bengong aja"
"Hmm iya begitu..ada apa"
"Makan ayo"
"Oh iya ayo maaf jadi lama tunggunya gara-gara gua bengong ya"
"Hmm gapapa kok yang penting kan tetap makan dan makananya gak dingin jadi aman ok"
"Ok"
***
Bimo dan sari makan sedangkan vito dan denisa lagi berbicara di mobil vito sambil pegang jidatnya dan denisa melihat vito hanya diam lalu vito berkata...
***
"Den"
"Hmm"
"Jadi gimana sari gak ada kabar"
"Gak ada emang lu ngarep ada kabar apa dari dia"
"Hmm harusnya lu bergeraknya cepat biar dia gak ke mana-mana"
"Lu gila ya ngeracunin dia aja gua takut ini lu malah suruh gua bunuh dia..dasar gila lu"
"Hmm yaudah kalau gitu susah gua kalau mau sama lu"
"Iyaudah kalau gitu lu mau gimana"
"Gua mau kita udahan aja lu susah di ajak kerja sama"
"Iyaudah kalau emang itu yang terbaik"
"Eh? denisa tunggu"
***
Denisa keluar dari mobil vito dan langsung masuk kerumah setelah itu vito pukul setiran mobilnya setelah itu balik ke sari dan bimo yang udah selesai makan lalu bimo peluk sari dari belakang dan berkata...
***
"Sayang"
"Hmm kenapa"
"Kadang lu ngerasa kesal gak sama gua"
"Kesal kenapa"
"Iya karena gua kurang peduli sama lu atau sebaliknya"
"Gak sih emang kenapa"
"Hmm ih sayang gua serius"
"Apasih gak ngerti"
***
Sari yang selesai cuci piring dan lap tangan langsung menghadap ke arah bimo dan berkata..
***
"Apa"
"Hmm gak"
"Lu mau ngomong apa"
"Lu gak pernah mau serius sama gua"
"Ini gua serius kalau gak serius gua gak di sini sekarang"
"Duh bukan itu"
"Terus apa"
"Hmm maksud gua..lu gak mau"
"Mau nikah sama lu maksudnya"
"Eh..iya"
"Maulah emang kenapa"
"Hmm kok lu gak pernah nanya atau ngomong ke gua"
"Yah gua mau lu yang ngomong kenapa harus gua yang ngomong benar gak"
"Oh jadi lu mau gua nya yang sadar gitu ya"
"Iya benar sekali"
"Iyaudah kalau gitu mau kapan"
"Apanya kapan"
"Nikah katanya mau nikah ini gua udah ajak"
"Dih dasar orang gila emang nikah gampang kayak lu ngomong apa dasar gila"
"Yah emang gak gampang sih cuman kan mau tau aja biar bisa gua periapakan dengan matang"
"Hmm terserah gua ikut aja"
"Besok mau"
"Gila! langsung besok dong"
"Yah emang mau kapan besok lagi atau sekarang"
"Dih apasih serius ah!"
"Iyaudah benaran serius kapan"
"Hmm tunggu gua wisudah yah..yaudah kalau gitu gua mau tidur bye malam sayang"
***
Sari cium pipi bimo dan pergi dari hadapan bimo dan bimo hanya senyum melihat dan mendengar itu setelah itu bimo masuk ke kamarnya dan mencari tau apa sari ada cowo lain yang gak bisa di tinggal sampai susah banget kalau di ajak nikah setelah itu kebesokan harinya hp denisa bunyi dari vito denisa gak peduli dan langsung ke meja makan..